4 Sektor Pelaku Ekonomi (Perekonomian Terbuka)
Disusun Oleh :
NAMA : INE LETTYSIA
KELAS : SMAK06-3
NPM : 23212728
I Pendahuluan
Ciri perekonomian terbuka adalah adanya kegiatan
masyarakat luar negeri dalam bentuk ekspor impor dan pertukaran faktor
produksi. Kegiatan ekspor dan impor itu kemudian memunculkan istilah perdagangan
internasional. Untuk mengukur seberapa besar nilai ekspor atau impor dapat
diketahui dengan melihat neraca perdagangannya. Hasil dari perdagangan
internasional itu berupa devisa. Apabila neraca perdagangan suatu negara itu
defisit, berarti impor negara tersebut lebih besar dibanding ekspornya.
Sebaliknya, suatu negara disebut surplus pada neraca perdagangan bila ekspor
lebih besar dari impornya.
II Pembahasan
Dalam perekonomian empat sektor kita akan
melihat dua kelompok pelaku ekonomi, yaitu masyarakat luar negeri dan pelaku
kegiatan ekonomi dalam negeri. Dalam masyarakat luar negeri terdapat rumah
tangga konsumsi, perusahaan (rumah tangga produksi), dan pemerintah. Kegiatan
kelompok pelaku ekonomi masyarakat luar negeri tersebut membentuk sistem arus
perputaran kegiatan ekonomi. Kelompok pelaku ekonomi dalam negeri juga
membentuk sistem perputaran kegiatan ekonomi. Jadi, masyarakat luar negeri
maupun pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri terdiri atas rumah tangga konsumsi,
perusahaan (rumah tangga produksi), dan pemerintah. Mereka saling berinteraksi,
sehingga membentuk sistem perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta
uang antara masyarakat luar negeri dengan pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri.
Dari gambar 4. Anda dapat melihat bahwa sudah tidak ada lagi
negara yang tertutup sama sekali untuk melakukan hubungan perdagangan dengan
negara lain. Di dalam perdagangan internasional tersebut terdapat dua macam
kegiatan, yaitu ekspor dan impor. Pembayaran dari kegiatan tersebut dilakukan
menggunakan uang atau valuta asing (devisa).
Peran pelaku ekonomi dalam kegiatan perekonomian
nasional akan saling berkaitan dan saling memengaruhi sehingga akan membentuk
satu kesatuan dan sistem. Kemacetan dalam salah satu sektor dapat segera
menjalar ke arus uang dan barang.
2.1
Perekonomian empat sector terdiri dari beberapa pelaku ekonomi yaitu:
a.
Rumah Tangga Individu
b.
Rumah Tangga Perusahaan
c.
Rumah Tangga Pemerintah
d.
Sektor Luar negeri ( Ekspor dan Import)
Perekonomian akan mencapai keseimbangan bila
: “Penawaran Agregat” sama dengan “Pengeluaran Agregat”, maka wujudnya dalam
ekonomi terbuka =
Y + M = C + I + G + X
Dimana, Y + M = Penawaran Agregat,
C+I+G+X = Pengeluaran Agregat. Sehinga dapat disederhanakan menjadi : Y =
C + I + G + (X – M).
Jadi dapat disimpulkan bahwa, dalam
perekonomian terbuka, Keseimbangan Pendapatan Nasional dicapai bila :
Y = C + I + G + ( X – M )
2.2 Pengeluaran untuk Import dibedakan
menjadi:
a. Impor
yang nilainya tidak tergantung dari variable lain, secara matematis dapat
ditulis:
q M = M₀
‡ M₀ adalah besarnya impor
b. Impor
yang nilainya tergantung dari besar kecilnya pendapatan, secara matematis dapat
ditulis:
q
M = mY ‡ m adalah Marginal Propensity to Impor
Jadi
secara keseluruhan persamaan impor dapat dirumuskan sbb:
M
= M₀ + mY
2.3
Model Perhitungan
Pendapatan Nasional
·
Pendapatan Nasional Keseimbangan
Y = C + I + G + ( X – M )
Dimana: X = Ekspor dan M = Impor
Maka:
Y = C + I + G + ( X – M )
= C₀ + bYd + I + G + ( X – M
)
= C₀ + b (Y – Tx + Tr) + I +
G + ( X – M )
= C₀ + bY – bTx + bTr + I +
G + ( X – M )
Y – bY = C₀ – bTx + bTr + I + G + (
X – M )
(1 – b)Y = C₀ – bTx + bTr + I + G + (
X – M )
Y = C₀ – bTx + bTr + I + G + (
X – M )
a.
– b)
2.4 Keseimbangan Pendapatan Nasional 4 Sektor
Dalam Perekonomian Terbuka
4 Sektor, akan mewujudkan dua aliran baru dalam sirkulasi aliran Pendapatan,
yaitu :
a.
Aliran pendapatan yang diterima dari mengekspor,
yang merupakan “Suntikan” kepada aliran pendapatan; dan
b. Aliran pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari negara-negara lain, yang merupakan “Bocoran” kepada aliran pendapatan.
2.5 Ciri-ciri Pokok dari Aliran Pendapatan
Perekonomian Terbuka
a.
RT mendapat aliran pendapatan berupa
gaji/upah, sewa, bunga & keuntungan, dan pendapatan tesebut digunakan untuk
:Pengeluaran konsumsi (membeli brg & jasa yang diproduksi perusahaan dalam
negeri ( Cdn ) ;Membayar pajak ;Mengimpor (beli barang-barang impor)
;Menabung ke Bank/ Lembaga Keuangan.
b.
Di samping aliran uang keluar utk membayar
impor, juga aliran pengeluaran ke sektor perusahaan (pembayaran atas ekspor);
- Aliran
perbelanjaan (pengeluaran) penanam modal untuk beli barang dan peralatan
modal dari sektor perusahaan.
- Pengeluaran
pemerintah ke sektor perusahaan untuk beli kebutuhan administrasi &
belanja modal utk investasi pemerintah
2.6 Persamaan Keseimbangan.
Dalam ekonomi terbuka, Barang & Jasa yang
diperjualbelikan terdiri dari :
a. Produksi
DN, yaitu Pendapatan Nasional;
b. Impor
dr negara lain.
Sehingga “Penawaran Agregat” dalam
Perekonomian Terbuka =
AS = Y + M
III Komponen Pengeluaran Agregat Keatas
Pendapatan Nasional dalam Perekonomian Terbuka
Dengan demikian, komponen pengeluaran agregat
ke atas pendapatan nasional adalah sbb :
a.
Pengeluaran konsumsi RT ke atas barang &
jasa DN ( Cdn ) ;
b.
Investasi Perusahaan barang produksi DN ;
d.
Ekspor (pengeluaran negara lain atas barang yang
diproduksi Perusahaan DN.
Maka persamaan keseimbangan dari “Pengeluaran
Agregat” yang juga disebut Perbelanjaan Agregat (AE) =
AEdn = Cdn + I + G + X
Krn Perbelanjaan Agregat (AE) meliputi
Produksi DN & M, maka =
AE = AEdn + M, atau AEdn = Cdn + I + G
+ X + M.
Persamaan Konsumsi.
Diketahui bahwa Konsumsi RT terdiri dari
:
a.
Pengeluaran atas produksi DN (Cdn) ; dan
b.
Pengeluaran atas barang Impor (M), sehingga
keseluruhan C =
C = Cdn + M.
AE = C + I + G + X
IV Angka Pengganda (
Multiplier)
Impor • dalam perekonomian terbukadibedakan menjadi dua jenis:
a.
Impor dinilai tidak tergantung dari variabel lain (M)
b.
Impor yang dinilainya tergantung dari besar-kecilnya pendapatan
(mY)
M = M₀ + mY
Angka
Pengganda dengan Impor merupakan variabel konstan
•
Besarnya angka pengganda pengeluaran pada perekonomian empat sektor dengan
impor sebagai variabel konstan dibedakan atas dua:
a. Perekonomian
dimana perpajakan bersifat lump-sum tax
b. Perekonomian
dimana perpajakan bersifat proporsional
Angka
Pengganda Lump - Sum Tax
Y
= C₀ + b ( Y – T₀ + Tr) + I + G + (X –
M)
Y
= C₀ + bY – b T₀ + bTr + I + G + (X –
M)
Y
= 1 (C₀
– b T₀ + bTr + I + G + X – M)
(1-b)
∆Y
= 1 (b∆Tr – b∆T₀
+∆ I + ∆G +∆X – ∆M)
(1-b)
Karena
ekspor dan impor merupakan suatu konstan, maka ∆X = ∆M = 0 sehingga angka penganda
sbb:
Rumus
Angka Pengganda
Ki = ∆Y = 1
∆I
1 – b
KG
= ∆Y = 1
∆G 1
– b
KT₀ = ∆Y = 1
∆T₀
1 – b
KTr
= ∆Y = 1
∆Tr 1
– b
Angka
Pengganda Propotional Tax
Y
= C₀ + b ( Y – T₀ – tY+ Tr) + I + G + (X
– M)
Y
= C₀ + bY – b T₀ – btY+ bTr + I + G +
(X – M)
Y
= 1 (C₀
– b T₀ – btY+ bTr + I + G + X
– M)
(1-b)
∆Y
= 1 (b∆Tr – b∆T₀
+∆ I + ∆G +∆X – ∆M)
(1-b)(1-t)
Karena
ekspor dan impor merupakan suatu konstan, maka ∆X = ∆M = 0 sehingga angka penganda
sbb: KI = ∆Y = (1)
∆I 1 – b (1-t)
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar